Monday, February 7, 2011

amankah ROKOK HERBAL? :(

Sekarang ini, banyak terapi pengobatan yang menggunakan bahan baku herbal. Dalam industri rokok pun, telah banyak bermunculan jenis rokok herbal. Rata-rata rokok herbal tersebut memiliki multi manfaat yang tidak ditemui pada rokok nonherbal.

Misalnya, menghilangkan sariawan yang membandel, menekan kandungan kolesterol dan gula darah, hingga bermanfaat sebagai “pembersih” tubuh, khususnya saluran pernapasan dari racun-racun yang dihasilkan rokok nonherbal.

Rokok herbal juga dapat menyembuhkan penyakit kulit, seperti gatal-gatal atau eksim kulit dan membantu penyembuhan luka akibat penyakit diabetes dengan cara menaburkan abunya pada bagian yang sakit.

Asumsi ini semakin diperkuat dengan menunjukkan bukti-bukti bahwa rokok herbal diracik dari rempah-rempah tradisional. Seperti, daun sirih, kayu siwak atau miswak, dan madu sehingga memiliki manfaat yang baik bagi pengisapnya.

Luar biasa, bukan?

Berhenti Merokok dengan Rokok

Sebagian masyarakat menganggap keberadaan rokok herbal adalah solusi jitu. Terutama, bagi perokok berat yang sangat susah menghilangkan kebiasaan merokok. Cukup mengganti rokoknya dengan rokok herbal, masalah teratasi. Bahkan, dengan segudang manfaat rokok herbal, kebiasaan merokok jadi hal positif.

Namun, benarkah seperti itu?

Memang, dalam sejarahnya, rokok herbal pertama kali diperkenalkan oleh Suku Indian. Untuk mengobati sakit yang diderita, saat itu, mereka mencampur ramuan herbal dan membuatnya menjadi rokok.

Seiring perkembangan zaman, rokok herbal kini merupakan campuran rempah-rempah, seperti jintan hitam, siwak, daun sirih, madu, rumput laut jepang, dan bahan-bahan herbal lainnya, dengan kadar tar serta nikotin yang rendah.

Meski tetap menggunakan tembakau, rokok herbal dipercaya tidak berdampak negatif bagi tubuh karena kandungan tar dan nikotinnya yang rendah itu.

Akan tetapi, para pakar kesehatan masih meragukannya. Hasil uji analisis laboratorium tetap menganggap keberadaan rokok herbal memiliki dampak tidak baik bagi tubuh. Apalagi, kualiti kontrol kadar tar dan nikotin yang tidak jelas untuk setiap produksi rokoknya.

Walaupun terdiri atas berbagai bahan herbal yang bermanfaat bagi tubuh, keberadaan radikal bebas dari rokok tetap ada. Ini jelas membahayakan karena radikal bebas bisa menyebabkan kegagalan metabolisme tubuh.

Teknologi terbaru telah menemukan cara menghilangkan radikal bebas dari rokok. Yaitu, sebagaimana dikembangkan di negara Jepang, menggunakan sakrul atau arang yang dibakar dan diletakkan dekat filter pada rokok.

Namun, teknologi ini tidak digunakan pada rokok herbal sehingga selain kebermanfaatan yang dimilikinya, rokok herbal tetap mempunyai dampak negatif seperti rokok nonherbal.

Pada akhirnya, tetap saja semua keputusan ada di tangan Anda. Para perokok silakan memilih. Tetap merokok dengan rokok nonherbal, apapun risikonya. Mengganti kebiasan merokok dengan rokok herbal yang banyak manfaat tetapi tetap memiliki sisi negatif.

Boleh jadi, Anda akan memilih yang terbaik, berhenti merokok sekarang juga. Baik rokok herbal maupun rokok nonherbal.

0 comments:

Post a Comment